Minggu, 13 November 2016

KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA RA (VITAMIN)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan kita dapat tumbuh sempurna, sehat, kuat, bertenaga, bergairah kerja, berdaya pikir mantap, dan selalu menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat menjadi manusia – manusia pembangunan yang mampu meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam peraturan hidup di dunia.
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Dari sinilah kami ingin menjelaskan tentang vitamin yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pegertian vitamin?
2.      Apa saja jenis-jenis vitamin?
3.      Apa saja gangguan yang terjadi jika kelebihan / kekurangan vitamin?
4.      Bagaimana cara mengatasi jika kelebihan / kekurangan vitamin?
5.      Bagaimana Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin?
6.      Apa saja makanan yang mengandung vitamin?


C.    TUJUAN
1.      Menjelaskan pengertian vitamin.
2.      Menjelaskan jenis-jenis vitamin.
3.      Menjelaskan gangguan yang terjadi jika kelebihan / kekurangan vitamin.
4.      Mendeskripsikan cara mengatasi jika kelebihan / kekurangan vitamin.
5.      Mendeskripsikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin.
6.      Mendeskripsikan makanan yang mengandung vitamin.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh sehingga vitamin haris didatangkan dari makanan. Cashimir Funk pada tahun 1912 adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah “vitamine” , dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri. Menurut Funk penyakit beri-beri disebabkan oleh kekurangan sesuatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine) sehingga diberi nama vitamine. Dalam penelitian-penelitian berikutnya menunjukkan bahwa ada beberapa vitamine yang ternyata tidak merupakan amine sehingga vitamine diubah menjadi vitamin.[1]
Tubuh hanya membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sedikit, tetapi jika kebutuhan vitamin ini di abaikan maka proses metabolisme tubuh akan terganggu karena kebutuhan vitamin ini tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K dan larut dalam air, tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B dan C.

B.     JENIS-JENIS VITAMIN
Berikut jenis-jenis vitamin dan fungsinya untuk kesehatan tubuh:[2]
1.      Vitamin A (Retinol)
Vitamin A adalah vitamin larut dalam lemak pertama yang ditemukan secara luas. Vitamin A berperan dalam penglihatan, dan merupakan salah satu komponen penyusun pigmen mata. Selain itu vitamin A juga berperan penting untuk menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, dan menjaga kesehatan kulit.

2.      Vitamin B
Ada beberapa kelompok golongan vitamin B dan secara umum vitamin B berperan penting dalam metabolisme tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat kita melakukan aktivitas. Vitamin B juga merupakan koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Berikut jenis dan kelompok golongan vitamin B.
a.       Vitamin B1 (Thiamin)
Adalah salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu proses pembakaran karbohidrat menjadi energi, serta membantu proses metabolisme protein dan lemak. Sumber vitamin B1 yaitu gandum, nasi, hati, susu, telur, dan kacang-kacangan. Apabila kekurangan vitamin B1 akan mengakibatkan berbagai gangguan pada kulit seperti kulit kering dan  bersisik, penyakit beri-beri, serta gangguan pada fungsi  saluran pencernaan, jantung, dan sistem syaraf.
b.      Vitamin B2 (Riboflavin)
Berperan penting dalam metabolisme tubuh, yaitu sebagai komponen koenzim flavin mononukleotida dan flavin adenin dinukleotida. Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh, dan oxidasi asam lemak dan juga berperan dalam pembentukan sel darah merah serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 antara lain kacang kedelai, kuning telur dan susu. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun, kulit kering dan bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
c.       Vitamin B3 (Niacin)
Berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein untuk menghasilkan energi, menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi penyembuhan migrain, serta menetralisir racun yang masuk ke tubuh. Sumber vitamin B3 antara lain hati, ikan, daging unggas, gandum, kentang. Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan kejang, kram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
d.      Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Berperan dalam reaksi enzim didalam tubuh dan reaksi pemecahan nutrisi makanan serta membantu memproduksi senyawa asam lemak dan hormon tubuh. Sumber vitamin B5 antara lain daging, susu, ginjal, hati, sayuran hijau, dan kacang hijau.
e.       Vitamin B6 (Piridoksin)
Berperan dalam sintesis energi dan juga berperan dalam metabolisme nutrisi serta memproduksi antibodi sebagai sistem pertahanan tubuh (imun). Sumber vitamin B6 antara lain beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan kram otot.
f.       Vitamin B12 (Kobalamin)
Berperan dalam metabolisme energi tubuh, ikut menjaga dan memelihara sel saraf, serta ikut berperan dalam pembentukan molekul DNA dan RNA. Sumber vitamin B12 antara lain telur, hati, dan daging. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan iritasi kulit dan mudah lelah.
3.      Vitamin C (Asam Askorbat)
Berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong organ lain. Merupakan antioksidan alami yang bisa menangkal berbagai radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, menjaga kebugaran tubuh, mencegah penuaan dini dan infeksi/penyakit kulit. Sumber vitamin C antara lain jeruk, tomat, semangka, dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi berdarah, nyeri sendi, dan kurangnya imunitas tubuh. Namun kelebihan vitamin C berdampak buruk terhadap ginjal dan saluran pencernaan.


4.      Vitamin D
Berperan pada pembentukan tulang, membantu metabolisme kalsium dan mineral penting untuk tulang. Sumber vitamin D antara lain ikan, telur, susu, dan keju, sel kulit juga akan memproduksi vitamin ini saat terkena cahaya matahari (khususnya cahaya matahari pagi). Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh dan kaki yang tidak normal seperti betis kaki akan membentuk huruf O atau X, gigi mudah mengalami kerusakan, rapuhnya kekuatan tulang.
5.      Vitamin E
Berperan sebagai antioksidan alami dan untuk menjaga kesehatan berbagai jaringan didalam tubuh, mulai dari mata, sel darah merah, hati dan jaringan kulit, karena itu vitamin E dapat menghambat dan mencegah penuaan dini. Sumber vitamin E antara lain ikan, ayam, kuning telur, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Kekurangan vitamin E menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh seperti kemandulan dan keguguran.
6.      Vitamin K
Berperan dalam pembekuan darah dan berpengaruh terhadap penutupan luka. Sumber vitamin K antara lain sayuran hijau, brokoli, hati, kacang polong, dan buncis. Kekurangan vitamin K akan berakibat pada kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.

C.    GANGGUAN YANG TERJADI JIKA KELEBIHAN / KEKURANGAN VITAMIN
1)      Kelebihan Vitamin
Hipervitaminosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal vitamin yang tersimpan dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan. Kelompok vitamin juga mempengaruhi terjadinya hipervitaminosis. Adalah vitamin larut lemak yang lebih sering menimbulkan efek hipervitaminosis, di antaranya vitamin A, D, E, dan K. Berbeda dengan vitamin larut air (vitamin B dan C) yang tidak terlalu lama tersimpan dalam tubuh, vitamin larut lemak dapat tersimpan di dalam lemak hingga dapat terjadi akumulasi. Namun, vitamin larut air yang terlalu banyak juga dapat memberikan efek buruk bagi tubuh.[3]
Vitamin dapat berasal bahan makanan dan suplemen vitamin, bahkan tubuh kita dapat membentuk sendiri seperti vitamin D dari sintesis elgocalciferol saat berjemur di bawah sinar matahari. Kelebihan vitamin (hipervitaminosis) terjadi apabila tubuh kita mendapatkan vitamin dari beberapa sumber. Jika makanan sudah mengandung cukup vitamin, maka suplement vitamin sudah tidak diperlukan lagi dan jika tetap dilakukan akan menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh.
Ciri kondisi hipervitaminosis adalah gangguan kesehatan yang diakibatkan dari mekanisme fisiologis tubuh dan reaksi biokimia vitamin.
a.       Kelebihan vitamin A
Biasanya disebabkan konsumsi kadar vitamin A yang terlalu tinggi setiap hari dalam waktu yang lama. Dampak hipervitaminosis A dapat terjadi secara akut dan kronis akibat mekanisme fisiologis dan biokimia dalam tubuh yang menyimpan vitamin A. Efek akut dari hipervitaminosis A akan terjadi apabila kadar vitamin A yang sudah tersimpan melebihi dari 25000 IU/kg. Sedangkan efek kronis akan muncul apabila konsumsi vitamin A mencapai atau melebihi 4000 IU/kg setiap hari dalam waktu 6 hingga 15 bulan.
Gejala kondisi akut kelebihan vitamin A berupa sakit kepala, pusing, mual, rasa sakit di perut, iritasi dan gangguan penglihatan. Sedangkan gejala kronis antara lain demam, mulut kering, nyeri pada tulang, anoreksia. Dalam beberapa kasus, efek kronis hipervitaminosis A termasuk adanya tekanan cairan di dalam tulang sekitar otak (intrakranial), anemia, dan rendahnya kadar trombosit (trombositopenia). Jika mengalami kondisi hipervitaminosis A, segera hentikan konsumsi vitamin. Efek kronis terutama tekanan intrakarnial harus segera ditangani dengan obat diuretic dan mannitol.
b.      Kelebihan vitamin B
Biasanya disebabkan karena asupan vitamin B dari suplemen, karena belum pernah dilaporkan hipervitaminosis B yang disebabkan dari konsumsi makanan. Penggunaan vitamin lebih dari 200 mikrogram per hari menyebabkan efek toksik dan jika konsumsi dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit saraf. Pada umumnya hipervitaminosis B kompleks (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9 dan B12) menyebabkan perubahan pada kulit, mual, luka pada usus, liver berlemak, meningkatkan kadar gula dan asam urat dalam darah. 
c.       Kelebihan vitamin C
Kondisi ini disebabkan dari konsumsi vitamin C melebihi dosis 2000 mg per hari. Kelebihan dosis konsumsi biasanya disebabkan asupan vitamin C dari suplemen. Gejala dari kelebihan vitamin C berupa diare, mual, sakit kepala, insomnia, serta efek yang paling parah adalah pembentukan batu ginjal. Pada umumnya gejala hipervitaminosis C diatasi dengan pengobatan yang sesuai dengan gejala yang dialami individu.
d.      Kelebihan vitamin D
Biasanya disebabkan konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium secara bersamaan. Kondisi hipervitaminosis D biasanya tidak menyebabkan gejala secara langsung, namun karena efek sekunder dari kelebihan kalsium dalam darah (hypercalcaemia), karena terlalu banyak kalsium yang diserap dengan adanya vitamin D dalam tubuh. Batas konsumsi vitamin adalah sekitar 600 IU per hari.
Efek akut dari vitamin D adalah sembelit, dehidrasi, hilangnya nafsu makan, kelelahan, pusing, tekanan darah tinggi, dan aritmia. Sedangkan efek kronis yang ditimbulkan adalah kerusakan pada ginjal, pengeroposan tulang, dan kalsifikasi (pengerasan) arteri dan dan jaringan lunak pada tubuh. Untuk mengatasinya, segera hentikan asupan vitamin D, dan kurangi konsumsi dalam beberapa saat. Pengobatan dengan mengurangi kadar kalsium juga diperlukan agar kadar kalsium dalam tubuh kembali normal.
e.       Kelebihan vitamin E
Vitamin E berasal dari berbagai bahan makanan namun kondisi kelebihan vitamin E hanya ditemukan pada orang yang mengkonsumsi suplemen vitamin E. Konsumsi vitamin E yang dianjurkan hanya sebesar 30 mg per hari namun efek hipervitaminosis E muncul apabila mengonsumsi vitamin E dengan dosis di atas 1gr per kg berat tubuh dalam satu hari. Hipervitaminosis E menyebabkan perdarahan karena menghambat kerja vitamin K. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah kelelahan, sakit kepala, dan masalah pada sistem pencernaan. Gejala ini dapat diatasi dengan menghentikan suplemen dan pengobatan sesuai gejala pada individu.
f.       Kelebihan vitamin K
Meskipun vitamin K tersimpan di dalam lemak, gejala Hipervitaminosis K sangat jarang ditemukan. Batas asupan vitamin K adalah 500 mikrogram per hari. Melebihi batas dosis tersebut dapat menyebabkan rekasi alergi dan menyebabkan gangguan pada liver, namun hal ini sangat jarang.
2)      Kekurangan Vitamin[4]
a.       Kekurangan Vitamin A
Sejumlah penyakit tertentu yang mengurangi kemampuan usus menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam air seperti celiac, fibrosa kistik dan penyumbatan saluran empedu, dipercaya berperan penting pada terjadinya defisiensi vitamin A.
Gejala yang paling sering muncul akibat kekurangan (defisiensi) vitamin A adalah rabun senja. Jika rabun senja ini semakin parah, maka akan muncul pengendapan berbusa yang dikenal sebagai bintik Bitot dan terjadi pada bagian sklera (putih mata). Jika gejala terus berlanjut, kornea mata akan menjadi keras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia) yang menjadi penyebab timbulnya kebutaan permanen.
Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan penyakit katarak,  infeksi saluran pernapasan dan penurunan daya tahan tubuh. Defisiensi vitamin A juga dapat menyebabkan kondisi kulit yang kurang sehat serta gejala anemia.
b.      Kekurangan Vitamin B
Gejala awal saat seseorang kekurangan vitamin B adalah kualitas kesehatan mulut menurun. Ditandai dengan adanya luka di sudut bibir. Kemudian gejala lidah dan gusi yang luka tidak seperti biasanya. Tanda ini mirip dengan sariawan namun tidak kekurangan vitamin C. Gejala awal lain adalah tubuh mudah menjadi lelah. Karena metabolisme yang seharusnya terjadi tidak terjadi dengan maksimal sehingga tubuh kekurangan energi untuk beraktivitas. Gejala lainnya seseorang menjadi mudah tersinggung, bahkan bisa mengalami kejang dan mati rasa pada tubuh.
Selain itu penyakit yang dimungkinkan saat seseorang kekurangan vitamin B adalah insomnia, cepat marah, lelah, paranoia, depresi, gelisah, kurangnya dorongan seksual, retensi air, berat badan cepat naik atau malah cepat turun, bermasalah dalam konversi gula, masalah dengan cara berjalan.
Selain itu juga seseorang yang mengalami kekurangan vitamin B akan mengalami anemia. Karena fungsi dari vitamin B ini sendiri adalah membantu membentuk hemoglobin yang mana dapat mengikat oksigen dalam darah. Sehingga saat seseorang mengalami kekurangan vitamin B tubuh akan terserang anemia. Gejala awal tentu adalah kelelahan. Walaupun sebab dari kelelahan itu sangat banyak, cara mengetahui bahwa tubuh sedang mengalami kekurangan vitamin B pun tidak diketahui cara pastinya. Namun jika Anda mengalami rasa lelah yang terus menerus dan berhari-hari maka konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
c.       Kekurangan Vitamin C
1)      Kekurangan energi yang kronis, kelemahan dan depresi
Kekurangan vitamin C bahkan juga dapat mempengaruhi kekuatan tulang. Tingkat vitamin C yang rendah juga dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
2)      Pendarahan gusi, gigi tanggal, atau gingivitis
Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan kolagen yang diperlukan untuk membangun dan memelihara jaringan gigi dan gusi.Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh untuk mensintesis kolagen.
3)      Perubahan suasana hati
Orang yang kekurangan vitamin C, moodnya mudah sekali berubah-ubah, gampang emosi, dan mudah marah.
4)      Kulit memar
Kulit yang mudah memar dan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, bisa menjadi indikasi kekurangan vitamin C. Lambatnya penyembuhan luka ringan secara alami oleh tubuh juga menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh kurang memadai.
5)      Nyeri sendi
Nyeri sendi atau tungkai yang kronis merupakan tanda-tanda kain yang mengindikasikan bahwa tubuh kekurangan vitamin C. Kadang-kadang penyakit kudis yang parah juga dapat menyebabkan pendarahan di dalam sendi dan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.
6)      Anemia
Anemia adalah tanda lain dari kemungkinan kekurangan vitamin C. Orang yang kekurangan vitamin C juga gampang jatuh sakit karena sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Gejala awal berupa kelemahan, mudah tersinggung, gangguan daya ingat, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, rasa tidak enak perut dan penurunan berat badan.
d.      Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan.
Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar, bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis jika bayi tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Kekurangan vitamin D bisa terjadi pada orang yang lebih tua karena kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar sinar matahari. Beberapa bentuk rakitisyang jarang, merupakan akibat adanya gangguan metabolisme vitamin D dan penyakit ini diturunkan. Kejang otot (tetani) yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan terlambat untuk belajar duduk dan merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel) mengalami penundaan. Anak-anak usia 1- 4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung tulang belakang, kaki O (bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat berjalan. Anak-anak yang lebih tua atau remaja, akan merasakan nyeri bila berjalan. Tulang panggul yang mendatar pada remaja putri menyebabkan jalan lahir menjadi sempit.
Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang.
Diagnosa rakitis atau osteomalasia berdasarkan kepada:
- gejala-gejalanya
- gambaran tulang pada foto rontgen
- rendahnya kadar kalsium, fosfat dan vitamin D dalam darah.
Rakitis dan osteomalasia dapat diobati dengan pemberian vitamin D per-oral (ditelan) sebanyak 5 kali dosis harian yang dianjurkan, selama 2-3 minggu. Bentuk-bentuk rakitis tertentu yang diturunkan, biasanya akan membaik bila diobati dengan hormon vitamin D.
e.       Kekurangan Vitamin E
Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit dan bisa menderita kekurangan vitamin E bila diberi makanan yang banyak mengandung lemak tak jenuh dan sedikit mengandung vitamin E.
Lemak tak jenuh merupakan prooksidan (bahan-bahan yang mudah teroksidasi menjadi radikal bebas), yang merupakan lawan vitamin E dan bisa menyebabkan pecahnya sel darah merah (hemolisa).
Penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak juga bisa mengurangi penyerapan vitamin E dan meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin E:
- Penyakit Seliak
- Penyumbatan saluran empedu
- Fibrosis kistik
- Penyakit Chrohn.
Pada bayi prematur, kekurangan vitamin E menyebabkan masalah pada mata (retinopati) dan perdarahan otak. Kedua hal tersebut juga bisa diakibatkan oleh pemaparan kadar oksigen yang tinggi dalam inkubator.
Pada anak yang lebih besar, kekurangan vitamin E akan menyebabkan gangguan penyerapan di usus dan gejala-gejala yang mirip dengan kelainan saraf, seperti refleks yang menurun, sulit berjalan, penglihatan ganda, hilangnya sensasi posisi dan kelemahan otot.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan rendahnya kadar vitamin E dalam darah.
Mengkonsumsi vitamin E tambahan per-oral (ditelan) dalam dosis besar, akan mengurangi sebagian besar gejala; tetapi pemulihan sistem saraf mungkin akan tertunda selama beberapa bulan.
f.       Kekurangan Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah tidak dapat menggumpal. Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi. Yang sering terjadi karena ada gangguan absorpsi lemak. Pertama tentu penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Bayi bisa mengalami kekurangan vitamin K karena sang ibu tidak mengkonsumsi makanan bergizi semasa hamil dan menyusui. Namun apa sebenarnya penyakit hemoragik ini? Penyakit ini dialami bayi yaitu darah yang sukar membeku terutama pada jaringan organ dalam si bayi. Bisa jadi di otak, atau pada saluran pencernaannya. Gejalanya timbul seperti adanya bercak darah pada lubang dubur si bayi yang biasanya diindikasikan adanya infeksi saluran cerna. Hal ini murni bisa disebabkan kekurangan vitamin K.
Lalu bagaimana pada anak-anak? Vitamin K ternyata juga berpengaruh bagi tumbuh kembang si anak. Diketahui bahwa tumbuh kembang si anak yang kekurangan vitamin K bisa menjadikan bentuk fisiknya seperti bentuk hidung datar, hidung pendek dan jari yang pendek. Hal ini terjadi karena kelainan pada usus sehingga vitamin K sukar diserap oleh tubuh.
Menghambat proses pembekuan darah adalah salah satu akibat yang tentu juga dialami oleh penderita kekurangan vitamin K. Bahkan dalam kondisi khusus kekurangan parah vitamin K bisa menyebabkan anemia fatal. Bagaimana bisa vitamin K membuat pembekuan darah lebih cepat? Ternyata vitamin K adalah suatu zat yang mampu memodifikasi protein dalam tubuh. Protein khusus ini mampu membuat sel-sel darah merah saling berlekatan dan membeku(pekat) tidak encer sehingga pembengkuan darah terjadi lebih cepat. Jika vitamin K ini sampai berkurang, akibatnya darah tetap encer sehingga pembekuan darah sulit terjadi.
D.    CARA MENGATASI JIKA KELEBIHAN / KEKURANGAN VITAMIN
1.      Kelebihan Vitamin
Jika anak telah menunjukan gejala-gejala kelebihan vitamin (hypervitaminosis) seperti yang disebutkan di atas, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena sebagian besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa dengan baik.
Dan yang harus dilakukan adalah:
a.       Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak.
b.      Dokter mungkin menyarankan untuk menghindarkan anak dari makan-makanan yang tinggi kadar vitamin masing-masing.
c.       Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala overdosis vitamin.
d.      Gejala hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak dapat diobati jika tepat waktu dan perawatan yang tepat dilakukan.
e.       Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan suplemen untuk agar lebih aman.
2.      Kekurangan Vitamin
Cara mengatasi kekurangan vitamin diobati dengan pemberian vitamin tambahan sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian yang dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan adanya malnutrisi.
Untuk mengatasi kekurangan vitamin disarankan mengkonsumsi beras merah, kuning telur, hati, otak, gandum, wortel, atau kacang hijau susu, keju, beras, gandum, hati, ataupun sayuran. kol, kedelai, susu, ragi, hati, tomat atau bayam, telur, ikan, daging, hati, biji bijian ataupun sayuran.

E.     ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) YANG DIANJURKAN UNTUK VITAMIN
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagir semua orang sehat menurut golongan umur untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) disusun dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) setiap 5 tahun sekali. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu.Kegunaan AKG yang dianjurkan adalah 1) untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi makanan bagi penduduk. 2) untuk perencanaan dalam pemberian makanan tambahan maupun perencanaan makanan institusi. 3) untuk perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional. 4) Acuan pendidikan gizi; dan 5) Acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan untuk orang Indonesia (terlampir).[5]
F.     MAKANAN YANG MENGANDUNG VITAMIN
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Sumber : beras merah, kuning telur, ikan, kacang-kacangan dan gandum Vitamin B ditemukan pada makanan susu, keju, sayuran, telur, beras, gandum, hati, ginjal, dan jantung.
Buah lokal seperti mangga, jambu biji, jambu monyet dan duwet ternyata mengandung vitamin C tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan Apel atau jeruk manis impor yang harganya jauh lebih mahal. Berikut 5 jenis buah lokal dengan kandungan vitamin C tertinggi.
Vitamin D biasanya sangat mudah didapatkan baik dari hal yang tidak bisa dimakan maupun yang bisa kita makan. Matahari adalah sumber vitamin D yang alami dan mudah didapat. Biasanya sinar matahari pada pagi hari lebih baik untuk kulit kita. Sumber yang lain adalah yang dapat kita makan contohnya sayur dan buah yang mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D adalah yogurt, telur, susu, keju beserta makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut. Sumber yang lain adalah sayur seperti bayam dan sawi hijau. Untuk produk laut atau makhluk hidup air yang mengandung vitamin D adalah ikan tongkol, ikan sarden, dan ikan salmon.
Sumber vitamin E dapat ditemukan baik buah-buahan, sayur, dan produk hewani. Berikut adalah beberapa makanan yang banyak mengandung vitamin E seperti bayam, brokoli, tomat, kedelai, telur, dan cokelat hitam atau pahit. Sebenarnya banyak sekali makanan yang mengandung vitamin E yang dapat dikonsumsi secara rutin terutama sayur hijau dan buah-buahan. Seperti: kedelai, telur, bayam, tomat, dan brokoli.
Mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
1.      Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh sehingga vitamin haris didatangkan dari makanan.
2.      Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K dan larut dalam air, tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B dan C.
3.      Hipervitaminosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal vitamin yang tersimpan dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan
4.      Gejala awal saat seseorang kekurangan vitamin B adalah kualitas kesehatan mulut menurun. Ditandai dengan adanya luka di sudut bibir. Kemudian gejala lidah dan gusi yang luka tidak seperti biasanya. Tanda ini mirip dengan sariawan namun tidak kekurangan vitamin C.
5.      Untuk mengatasi kekurangan vitamin disarankan mengkonsumsi beras merah, kuning telur, hati, otak, gandum, wortel, atau kacang hijau susu, keju, beras, gandum, hati, ataupun sayuran. kol, kedelai, susu, ragi, hati, tomat atau bayam, telur, ikan, daging, hati, biji bijian ataupun sayuran.
B.     SARAN
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin didalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang seimbang.


[1]Prof. Dr. Soegeng Santoso, M. Pd, Kesehatan Dan Gizi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm.1.24-1.25.
[2]Id.medis, Kesehatan, http://www.idmedis.com/, pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 10.25
[3]Kelebihan Vitamin, https://hellosehat.com/hipervitaminosis-apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kelebihan-vitamin/ pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 10.35
[4] Kelebihan & Kekurangan Vitamin, https://unsera.academia.edu/destukurniasandra , pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 10.45
[5]Tabel AKG, http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf. pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 11.00

1 komentar:

  1. terimakasih infonya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2NbLl5k

    BalasHapus