BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan
kita dapat tumbuh sempurna, sehat, kuat, bertenaga, bergairah kerja, berdaya
pikir mantap, dan selalu menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan
keturunan-keturunan kita dapat menjadi manusia – manusia pembangunan yang mampu
meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam peraturan hidup di dunia.
Vitamin adalah
nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh
kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora
usus. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan
pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi
kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan
sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi
energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Dari sinilah
kami ingin menjelaskan tentang vitamin yang sangat penting dalam kehidupan
sehari hari.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pegertian vitamin?
2.
Apa
saja jenis-jenis vitamin?
3.
Apa
saja gangguan yang terjadi jika kelebihan / kekurangan vitamin?
4.
Bagaimana
cara mengatasi jika kelebihan / kekurangan vitamin?
5.
Bagaimana
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin?
6.
Apa
saja makanan yang mengandung vitamin?
C.
TUJUAN
1.
Menjelaskan
pengertian vitamin.
2.
Menjelaskan
jenis-jenis vitamin.
3.
Menjelaskan
gangguan yang terjadi jika kelebihan / kekurangan vitamin.
4.
Mendeskripsikan
cara mengatasi jika kelebihan / kekurangan vitamin.
5.
Mendeskripsikan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin.
6.
Mendeskripsikan
makanan yang mengandung vitamin.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh sehingga
vitamin haris didatangkan dari makanan. Cashimir Funk pada tahun 1912 adalah
orang yang pertama kali menggunakan istilah “vitamine” , dalam upaya menemukan
zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri. Menurut
Funk penyakit beri-beri disebabkan oleh kekurangan sesuatu zat di dalam makanan
sehari-hari. Zat ini dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur
nitrogen (amine) sehingga diberi nama vitamine. Dalam penelitian-penelitian
berikutnya menunjukkan bahwa ada beberapa vitamine yang ternyata tidak
merupakan amine sehingga vitamine diubah menjadi vitamin.[1]
Tubuh hanya membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sedikit, tetapi
jika kebutuhan vitamin ini di abaikan maka proses metabolisme tubuh akan
terganggu karena kebutuhan vitamin ini tidak dapat digantikan oleh senyawa
lain. Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K
dan larut dalam air, tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B dan C.
B.
JENIS-JENIS VITAMIN
Berikut jenis-jenis vitamin dan fungsinya untuk kesehatan tubuh:[2]
1.
Vitamin
A (Retinol)
Vitamin A
adalah vitamin larut dalam lemak pertama yang ditemukan secara luas. Vitamin A
berperan dalam penglihatan, dan merupakan salah satu komponen penyusun pigmen
mata. Selain itu vitamin A juga berperan penting untuk menjaga kesehatan,
kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, dan menjaga kesehatan kulit.
2.
Vitamin
B
Ada beberapa
kelompok golongan vitamin B dan secara umum vitamin B berperan penting dalam
metabolisme tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat kita melakukan
aktivitas. Vitamin B juga merupakan koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Berikut jenis dan
kelompok golongan vitamin B.
a.
Vitamin
B1 (Thiamin)
Adalah salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan membantu proses pembakaran karbohidrat menjadi
energi, serta membantu proses metabolisme protein dan lemak. Sumber vitamin B1
yaitu gandum, nasi, hati, susu, telur, dan kacang-kacangan. Apabila kekurangan
vitamin B1 akan mengakibatkan berbagai gangguan pada kulit seperti kulit kering
dan bersisik, penyakit beri-beri, serta
gangguan pada fungsi saluran pencernaan,
jantung, dan sistem syaraf.
b.
Vitamin
B2 (Riboflavin)
Berperan penting dalam metabolisme tubuh, yaitu sebagai komponen
koenzim flavin mononukleotida dan flavin adenin dinukleotida. Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh, dan oxidasi asam lemak dan
juga berperan dalam pembentukan sel darah merah serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 antara
lain kacang kedelai, kuning telur dan susu. Kekurangan vitamin B2 akan
menyebabkan daya tahan tubuh menurun, kulit kering dan bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah.
c.
Vitamin
B3 (Niacin)
Berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
untuk menghasilkan energi, menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi
penyembuhan migrain, serta menetralisir racun yang masuk ke tubuh. Sumber
vitamin B3 antara lain hati, ikan, daging unggas, gandum, kentang. Kekurangan
vitamin B3 dapat menyebabkan kejang, kram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.
d.
Vitamin
B5 (Asam Pantotenat)
Berperan dalam reaksi enzim didalam tubuh dan reaksi pemecahan
nutrisi makanan serta membantu memproduksi senyawa asam lemak dan hormon tubuh.
Sumber vitamin B5 antara lain daging, susu, ginjal, hati, sayuran hijau, dan
kacang hijau.
e.
Vitamin
B6 (Piridoksin)
Berperan dalam sintesis energi dan juga berperan dalam metabolisme
nutrisi serta memproduksi antibodi sebagai sistem pertahanan tubuh (imun).
Sumber vitamin B6 antara lain beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan kram otot.
f.
Vitamin
B12 (Kobalamin)
Berperan dalam metabolisme energi tubuh, ikut menjaga dan
memelihara sel saraf, serta ikut berperan dalam pembentukan molekul DNA dan
RNA. Sumber vitamin B12 antara lain telur, hati, dan daging. Kekurangan vitamin
B12 dapat menyebabkan iritasi kulit dan mudah lelah.
3.
Vitamin
C (Asam Askorbat)
Berperan
sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun
jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong organ lain. Merupakan
antioksidan alami yang bisa menangkal berbagai radikal bebas yang masuk ke
dalam tubuh, menjaga kebugaran tubuh, mencegah penuaan dini dan
infeksi/penyakit kulit. Sumber vitamin C antara lain jeruk, tomat, semangka,
dan sayuran hijau. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi berdarah,
nyeri sendi, dan kurangnya imunitas tubuh. Namun kelebihan vitamin C berdampak
buruk terhadap ginjal dan saluran pencernaan.
4.
Vitamin
D
Berperan pada
pembentukan tulang, membantu metabolisme kalsium dan mineral penting untuk tulang.
Sumber vitamin D antara lain ikan, telur, susu, dan keju, sel kulit juga akan
memproduksi vitamin ini saat terkena cahaya matahari (khususnya cahaya matahari
pagi). Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh dan kaki yang
tidak normal seperti betis kaki akan membentuk huruf O atau X, gigi mudah
mengalami kerusakan, rapuhnya kekuatan tulang.
5.
Vitamin
E
Berperan
sebagai antioksidan alami dan untuk menjaga kesehatan berbagai jaringan didalam
tubuh, mulai dari mata, sel darah merah, hati dan jaringan kulit, karena itu
vitamin E dapat menghambat dan mencegah penuaan dini. Sumber vitamin E antara
lain ikan, ayam, kuning telur, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Kekurangan vitamin E
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh seperti kemandulan dan
keguguran.
6.
Vitamin
K
Berperan dalam
pembekuan darah dan berpengaruh terhadap penutupan luka. Sumber vitamin K
antara lain sayuran hijau, brokoli, hati, kacang polong, dan buncis. Kekurangan
vitamin K akan berakibat pada kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau
pendarahan.
C.
GANGGUAN YANG TERJADI JIKA KELEBIHAN / KEKURANGAN VITAMIN
1)
Kelebihan
Vitamin
Hipervitaminosis
merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal vitamin yang tersimpan
dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan. Kelompok vitamin juga
mempengaruhi terjadinya hipervitaminosis. Adalah vitamin larut lemak yang lebih
sering menimbulkan efek hipervitaminosis, di antaranya vitamin A, D, E, dan K.
Berbeda dengan vitamin larut air (vitamin B dan C) yang tidak terlalu lama tersimpan
dalam tubuh, vitamin larut lemak dapat tersimpan di dalam lemak hingga dapat
terjadi akumulasi. Namun, vitamin larut air yang terlalu banyak juga dapat
memberikan efek buruk bagi tubuh.[3]
Vitamin dapat
berasal bahan makanan dan suplemen vitamin, bahkan tubuh kita dapat membentuk
sendiri seperti vitamin D dari sintesis elgocalciferol saat berjemur di bawah
sinar matahari. Kelebihan vitamin (hipervitaminosis) terjadi apabila tubuh kita
mendapatkan vitamin dari beberapa sumber. Jika makanan sudah mengandung cukup
vitamin, maka suplement vitamin sudah tidak diperlukan lagi dan jika tetap
dilakukan akan menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh.
Ciri kondisi
hipervitaminosis adalah gangguan kesehatan yang diakibatkan dari mekanisme
fisiologis tubuh dan reaksi biokimia vitamin.
a.
Kelebihan
vitamin A
Biasanya disebabkan konsumsi kadar vitamin A yang terlalu tinggi
setiap hari dalam waktu yang lama. Dampak hipervitaminosis A dapat terjadi
secara akut dan kronis akibat mekanisme fisiologis dan biokimia dalam tubuh
yang menyimpan vitamin A. Efek akut dari hipervitaminosis A akan terjadi
apabila kadar vitamin A yang sudah tersimpan melebihi dari 25000 IU/kg.
Sedangkan efek kronis akan muncul apabila konsumsi vitamin A mencapai atau
melebihi 4000 IU/kg setiap hari dalam waktu 6 hingga 15 bulan.
Gejala kondisi akut kelebihan vitamin A berupa sakit kepala,
pusing, mual, rasa sakit di perut, iritasi dan gangguan penglihatan. Sedangkan
gejala kronis antara lain demam, mulut kering, nyeri pada tulang, anoreksia.
Dalam beberapa kasus, efek kronis hipervitaminosis A termasuk adanya tekanan
cairan di dalam tulang sekitar otak (intrakranial), anemia, dan rendahnya kadar
trombosit (trombositopenia). Jika mengalami kondisi hipervitaminosis A, segera
hentikan konsumsi vitamin. Efek kronis terutama tekanan intrakarnial harus
segera ditangani dengan obat diuretic dan mannitol.
b.
Kelebihan
vitamin B
Biasanya disebabkan karena asupan vitamin B dari suplemen, karena
belum pernah dilaporkan hipervitaminosis B yang disebabkan dari konsumsi
makanan. Penggunaan vitamin lebih dari 200 mikrogram per hari menyebabkan efek
toksik dan jika konsumsi dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
penyakit saraf. Pada umumnya hipervitaminosis B kompleks (vitamin B1, B2, B3,
B5, B6, B7, B9 dan B12) menyebabkan perubahan pada kulit, mual, luka pada usus,
liver berlemak, meningkatkan kadar gula dan asam urat dalam darah.
c.
Kelebihan
vitamin C
Kondisi ini disebabkan dari konsumsi vitamin C melebihi dosis 2000
mg per hari. Kelebihan dosis konsumsi biasanya disebabkan asupan vitamin C dari
suplemen. Gejala dari kelebihan vitamin C berupa diare, mual, sakit kepala,
insomnia, serta efek yang paling parah adalah pembentukan batu ginjal. Pada
umumnya gejala hipervitaminosis C diatasi dengan pengobatan yang sesuai dengan
gejala yang dialami individu.
d.
Kelebihan
vitamin D
Biasanya disebabkan konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium secara
bersamaan. Kondisi hipervitaminosis D biasanya tidak menyebabkan gejala secara
langsung, namun karena efek sekunder dari kelebihan kalsium dalam darah
(hypercalcaemia), karena terlalu banyak kalsium yang diserap dengan adanya
vitamin D dalam tubuh. Batas konsumsi vitamin adalah sekitar 600 IU per hari.
Efek akut dari vitamin D adalah sembelit, dehidrasi, hilangnya
nafsu makan, kelelahan, pusing, tekanan darah tinggi, dan aritmia. Sedangkan
efek kronis yang ditimbulkan adalah kerusakan pada ginjal, pengeroposan tulang,
dan kalsifikasi (pengerasan) arteri dan dan jaringan lunak pada tubuh. Untuk
mengatasinya, segera hentikan asupan vitamin D, dan kurangi konsumsi dalam
beberapa saat. Pengobatan dengan mengurangi kadar kalsium juga diperlukan agar
kadar kalsium dalam tubuh kembali normal.
e.
Kelebihan
vitamin E
Vitamin E berasal dari berbagai bahan makanan namun kondisi
kelebihan vitamin E hanya ditemukan pada orang yang mengkonsumsi suplemen
vitamin E. Konsumsi vitamin E yang dianjurkan hanya sebesar 30 mg per hari
namun efek hipervitaminosis E muncul apabila mengonsumsi vitamin E dengan dosis
di atas 1gr per kg berat tubuh dalam satu hari. Hipervitaminosis E menyebabkan
perdarahan karena menghambat kerja vitamin K. Beberapa gejala yang mungkin
terjadi adalah kelelahan, sakit kepala, dan masalah pada sistem pencernaan.
Gejala ini dapat diatasi dengan menghentikan suplemen dan pengobatan sesuai
gejala pada individu.
f.
Kelebihan
vitamin K
Meskipun vitamin K tersimpan di dalam lemak, gejala
Hipervitaminosis K sangat jarang ditemukan. Batas asupan vitamin K adalah 500
mikrogram per hari. Melebihi batas dosis tersebut dapat menyebabkan rekasi alergi
dan menyebabkan gangguan pada liver, namun hal ini sangat jarang.
2)
Kekurangan
Vitamin[4]
a.
Kekurangan
Vitamin A
Sejumlah penyakit tertentu yang mengurangi kemampuan usus menyerap
lemak dan vitamin yang larut dalam air seperti celiac, fibrosa kistik dan penyumbatan
saluran empedu, dipercaya berperan penting pada terjadinya defisiensi vitamin
A.
Gejala yang paling sering muncul akibat kekurangan (defisiensi)
vitamin A adalah rabun senja. Jika rabun senja ini semakin parah, maka akan
muncul pengendapan berbusa yang dikenal sebagai bintik Bitot dan terjadi pada
bagian sklera (putih mata). Jika gejala terus berlanjut, kornea mata akan
menjadi keras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia) yang menjadi penyebab
timbulnya kebutaan permanen.
Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan penyakit
katarak, infeksi saluran pernapasan dan
penurunan daya tahan tubuh. Defisiensi vitamin A juga dapat menyebabkan kondisi
kulit yang kurang sehat serta gejala anemia.
b.
Kekurangan
Vitamin B
Gejala awal saat seseorang kekurangan vitamin B adalah kualitas
kesehatan mulut menurun. Ditandai dengan adanya luka di sudut bibir. Kemudian
gejala lidah dan gusi yang luka tidak seperti biasanya. Tanda ini mirip dengan
sariawan namun tidak kekurangan vitamin C. Gejala awal lain adalah tubuh mudah
menjadi lelah. Karena metabolisme yang seharusnya terjadi tidak terjadi dengan
maksimal sehingga tubuh kekurangan energi untuk beraktivitas. Gejala lainnya
seseorang menjadi mudah tersinggung, bahkan bisa mengalami kejang dan mati rasa
pada tubuh.
Selain itu penyakit yang dimungkinkan saat seseorang kekurangan
vitamin B adalah insomnia, cepat marah, lelah, paranoia, depresi, gelisah,
kurangnya dorongan seksual, retensi air, berat badan cepat naik atau malah
cepat turun, bermasalah dalam konversi gula, masalah dengan cara berjalan.
Selain itu juga seseorang yang mengalami kekurangan vitamin B akan
mengalami anemia. Karena fungsi dari vitamin B ini sendiri adalah membantu
membentuk hemoglobin yang mana dapat mengikat oksigen dalam darah. Sehingga
saat seseorang mengalami kekurangan vitamin B tubuh akan terserang anemia.
Gejala awal tentu adalah kelelahan. Walaupun sebab dari kelelahan itu sangat
banyak, cara mengetahui bahwa tubuh sedang mengalami kekurangan vitamin B pun
tidak diketahui cara pastinya. Namun jika Anda mengalami rasa lelah yang terus
menerus dan berhari-hari maka konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
c.
Kekurangan
Vitamin C
1)
Kekurangan
energi yang kronis, kelemahan dan depresi
Kekurangan vitamin C bahkan juga dapat mempengaruhi kekuatan
tulang. Tingkat vitamin C yang rendah juga dapat menyebabkan penurunan berat
badan secara drastis.
2)
Pendarahan
gusi, gigi tanggal, atau gingivitis
Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan kolagen yang diperlukan
untuk membangun dan memelihara jaringan gigi dan gusi.Vitamin C sangat
diperlukan oleh tubuh untuk mensintesis kolagen.
3)
Perubahan
suasana hati
Orang yang kekurangan vitamin C, moodnya mudah sekali berubah-ubah,
gampang emosi, dan mudah marah.
4)
Kulit
memar
Kulit yang mudah memar dan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih,
bisa menjadi indikasi kekurangan vitamin C. Lambatnya penyembuhan luka ringan
secara alami oleh tubuh juga menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh
kurang memadai.
5)
Nyeri
sendi
Nyeri sendi atau tungkai yang kronis merupakan tanda-tanda kain
yang mengindikasikan bahwa tubuh kekurangan vitamin C. Kadang-kadang penyakit
kudis yang parah juga dapat menyebabkan pendarahan di dalam sendi dan
menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.
6)
Anemia
Anemia adalah tanda lain dari kemungkinan kekurangan vitamin C.
Orang yang kekurangan vitamin C juga gampang jatuh sakit karena sistem
kekebalan tubuhnya melemah.
Gejala awal berupa kelemahan, mudah tersinggung, gangguan daya
ingat, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, rasa tidak enak perut dan
penurunan berat badan.
d.
Kekurangan
Vitamin D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh paparan sinar
matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan.
Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan
osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya.
Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar, bayi yang
mendapatkan ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah
tropis jika bayi tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Kekurangan vitamin D bisa terjadi pada orang yang lebih tua karena
kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar sinar matahari.
Beberapa bentuk rakitisyang jarang, merupakan akibat adanya gangguan metabolisme
vitamin D dan penyakit ini diturunkan. Kejang otot (tetani) yang disebabkan
oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan pertanda awal terjadinya rakitis
pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan terlambat untuk belajar duduk dan
merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel) mengalami penundaan. Anak-anak
usia 1- 4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung tulang belakang, kaki O
(bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat berjalan. Anak-anak
yang lebih tua atau remaja, akan merasakan nyeri bila berjalan. Tulang panggul
yang mendatar pada remaja putri menyebabkan jalan lahir menjadi sempit.
Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang
belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya
patah tulang.
Diagnosa rakitis atau osteomalasia berdasarkan kepada:
- gejala-gejalanya
- gambaran tulang pada foto rontgen
- rendahnya kadar kalsium, fosfat dan vitamin D dalam darah.
Rakitis dan osteomalasia dapat diobati dengan pemberian vitamin D
per-oral (ditelan) sebanyak 5 kali dosis harian yang dianjurkan, selama 2-3
minggu. Bentuk-bentuk rakitis tertentu yang diturunkan, biasanya akan membaik
bila diobati dengan hormon vitamin D.
e.
Kekurangan
Vitamin E
Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit dan
bisa menderita kekurangan vitamin E bila diberi makanan yang banyak mengandung
lemak tak jenuh dan sedikit mengandung vitamin E.
Lemak tak jenuh merupakan prooksidan (bahan-bahan yang mudah
teroksidasi menjadi radikal bebas), yang merupakan lawan vitamin E dan bisa
menyebabkan pecahnya sel darah merah (hemolisa).
Penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak juga bisa
mengurangi penyerapan vitamin E dan meningkatkan resiko terjadinya kekurangan
vitamin E:
- Penyakit Seliak
- Penyumbatan saluran empedu
- Fibrosis kistik
- Penyakit Chrohn.
Pada bayi prematur, kekurangan vitamin E menyebabkan masalah pada
mata (retinopati) dan perdarahan otak. Kedua hal tersebut juga bisa diakibatkan
oleh pemaparan kadar oksigen yang tinggi dalam inkubator.
Pada anak yang lebih besar, kekurangan vitamin E akan menyebabkan
gangguan penyerapan di usus dan gejala-gejala yang mirip dengan kelainan saraf,
seperti refleks yang menurun, sulit berjalan, penglihatan ganda, hilangnya
sensasi posisi dan kelemahan otot.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan
rendahnya kadar vitamin E dalam darah.
Mengkonsumsi vitamin E tambahan per-oral (ditelan) dalam dosis
besar, akan mengurangi sebagian besar gejala; tetapi pemulihan sistem saraf
mungkin akan tertunda selama beberapa bulan.
f.
Kekurangan
Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah tidak dapat
menggumpal. Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi. Yang sering
terjadi karena ada gangguan absorpsi lemak. Pertama tentu penyakit hemoragik
pada bayi baru lahir. Bayi bisa mengalami kekurangan vitamin K karena sang ibu
tidak mengkonsumsi makanan bergizi semasa hamil dan menyusui. Namun apa
sebenarnya penyakit hemoragik ini? Penyakit ini dialami bayi yaitu darah yang
sukar membeku terutama pada jaringan organ dalam si bayi. Bisa jadi di otak,
atau pada saluran pencernaannya. Gejalanya timbul seperti adanya bercak darah
pada lubang dubur si bayi yang biasanya diindikasikan adanya infeksi saluran
cerna. Hal ini murni bisa disebabkan kekurangan vitamin K.
Lalu bagaimana pada anak-anak? Vitamin K ternyata juga berpengaruh
bagi tumbuh kembang si anak. Diketahui bahwa tumbuh kembang si anak yang
kekurangan vitamin K bisa menjadikan bentuk fisiknya seperti bentuk hidung
datar, hidung pendek dan jari yang pendek. Hal ini terjadi karena kelainan pada
usus sehingga vitamin K sukar diserap oleh tubuh.
Menghambat proses pembekuan darah adalah salah satu akibat yang
tentu juga dialami oleh penderita kekurangan vitamin K. Bahkan dalam kondisi
khusus kekurangan parah vitamin K bisa menyebabkan anemia fatal. Bagaimana bisa
vitamin K membuat pembekuan darah lebih cepat? Ternyata vitamin K adalah suatu
zat yang mampu memodifikasi protein dalam tubuh. Protein khusus ini mampu
membuat sel-sel darah merah saling berlekatan dan membeku(pekat) tidak encer
sehingga pembengkuan darah terjadi lebih cepat. Jika vitamin K ini sampai
berkurang, akibatnya darah tetap encer sehingga pembekuan darah sulit terjadi.
D.
CARA MENGATASI JIKA KELEBIHAN / KEKURANGAN VITAMIN
1.
Kelebihan
Vitamin
Jika anak telah
menunjukan gejala-gejala kelebihan vitamin (hypervitaminosis) seperti yang
disebutkan di atas, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena sebagian
besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa
dengan baik.
Dan yang harus dilakukan adalah:
a.
Segera
hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati
hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak.
b.
Dokter
mungkin menyarankan untuk menghindarkan anak dari makan-makanan yang tinggi
kadar vitamin masing-masing.
c.
Dokter
mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala overdosis
vitamin.
d.
Gejala
hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak dapat diobati jika tepat
waktu dan perawatan yang tepat dilakukan.
e.
Sebagai
tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan suplemen
untuk agar lebih aman.
2.
Kekurangan
Vitamin
Cara mengatasi
kekurangan vitamin diobati dengan pemberian vitamin tambahan sebanyak 20 kali
dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian
sebanyak 3 kali dosis harian yang dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu
diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak
hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk
mengetahui kemungkinan adanya malnutrisi.
Untuk mengatasi
kekurangan vitamin disarankan mengkonsumsi beras merah, kuning telur, hati,
otak, gandum, wortel, atau kacang hijau susu, keju, beras, gandum, hati,
ataupun sayuran. kol, kedelai, susu, ragi, hati, tomat atau bayam, telur, ikan,
daging, hati, biji bijian ataupun sayuran.
E.
ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) YANG DIANJURKAN UNTUK VITAMIN
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances
(DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagir semua orang sehat
menurut golongan umur untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Angka
Kecukupan Gizi (AKG) disusun dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
setiap 5 tahun sekali. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang
dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu.Kegunaan AKG
yang dianjurkan adalah 1) untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai
melalui konsumsi makanan bagi penduduk. 2) untuk perencanaan dalam pemberian
makanan tambahan maupun perencanaan makanan institusi. 3) untuk perencanaan
penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional. 4) Acuan pendidikan gizi;
dan 5) Acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Angka
Kecukupan Vitamin yang dianjurkan untuk orang Indonesia (terlampir).[5]
F.
MAKANAN YANG MENGANDUNG VITAMIN
Sumber makanan
yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Sumber : beras merah, kuning
telur, ikan, kacang-kacangan dan gandum Vitamin B ditemukan pada makanan susu,
keju, sayuran, telur, beras, gandum, hati, ginjal, dan jantung.
Buah lokal
seperti mangga, jambu biji, jambu monyet dan duwet ternyata mengandung vitamin
C tiga kali lipat jumlahnya dibandingkan Apel atau jeruk manis impor yang
harganya jauh lebih mahal. Berikut 5 jenis buah lokal dengan kandungan vitamin
C tertinggi.
Vitamin D
biasanya sangat mudah didapatkan baik dari hal yang tidak bisa dimakan maupun
yang bisa kita makan. Matahari adalah sumber vitamin D yang alami dan mudah
didapat. Biasanya sinar matahari pada pagi hari lebih baik untuk kulit kita.
Sumber yang lain adalah yang dapat kita makan contohnya sayur dan buah yang
mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D adalah yogurt, telur,
susu, keju beserta makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut. Sumber yang
lain adalah sayur seperti bayam dan sawi hijau. Untuk produk laut atau makhluk
hidup air yang mengandung vitamin D adalah ikan tongkol, ikan sarden, dan ikan
salmon.
Sumber vitamin
E dapat ditemukan baik buah-buahan, sayur, dan produk hewani. Berikut adalah
beberapa makanan yang banyak mengandung vitamin E seperti bayam, brokoli,
tomat, kedelai, telur, dan cokelat hitam atau pahit. Sebenarnya banyak sekali
makanan yang mengandung vitamin E yang dapat dikonsumsi secara rutin terutama
sayur hijau dan buah-buahan. Seperti: kedelai, telur, bayam, tomat, dan
brokoli.
Mengkonsumsi
susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik
bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
1.
Vitamin
adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat
kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh sehingga vitamin haris
didatangkan dari makanan.
2.
Ada
beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K dan larut
dalam air, tetapi tidak larut dalam lemak seperti vitamin B dan C.
3.
Hipervitaminosis
merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal vitamin yang tersimpan
dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan
4.
Gejala
awal saat seseorang kekurangan vitamin B adalah kualitas kesehatan mulut
menurun. Ditandai dengan adanya luka di sudut bibir. Kemudian gejala lidah dan
gusi yang luka tidak seperti biasanya. Tanda ini mirip dengan sariawan namun
tidak kekurangan vitamin C.
5.
Untuk
mengatasi kekurangan vitamin disarankan mengkonsumsi beras merah, kuning telur,
hati, otak, gandum, wortel, atau kacang hijau susu, keju, beras, gandum, hati,
ataupun sayuran. kol, kedelai, susu, ragi, hati, tomat atau bayam, telur, ikan,
daging, hati, biji bijian ataupun sayuran.
B.
SARAN
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan
vitamin didalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang seimbang.
[1]Prof. Dr.
Soegeng Santoso, M. Pd, Kesehatan Dan Gizi, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007), hlm.1.24-1.25.
[3]Kelebihan
Vitamin, https://hellosehat.com/hipervitaminosis-apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kelebihan-vitamin/ pada tanggal
25 Oktober 2016 pukul 10.35
[4] Kelebihan
& Kekurangan Vitamin, https://unsera.academia.edu/destukurniasandra , pada tanggal
25 Oktober 2016 pukul 10.45
[5]Tabel AKG, http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf. pada tanggal
25 Oktober 2016 pukul 11.00
terimakasih infonya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2NbLl5k
BalasHapus