BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Diksi atau pilihan kata dalam
praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga
frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi
pembaca atau pendengarnya.
Indonesia memiliki bermacam-macam
suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa
yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa
tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat
tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi
dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita
jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan
bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang
tepat ataupun dikarenakan salah paham.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa Yang
Dimaksud Dengan Diksi?
2.
Apa Fungsi Dan
Manfaat Diksi?
3.
Apa Saja
Macam-Macam Diksi?
4.
Bagaimana Penerapan
Diksi Dalam Kalimat Ragam Formal?
C.
TUJUAN
MASALAH
1.
Mendeskripsikan Tentang
Pengertian Diksi.
2.
Mengetahui Tentang
Fungsi Dan Manfaat Diksi.
3.
Menjelaskan Tentang
Macam-Macam Diksi.
4.
Menjelaskan Penerapan
Diksi Dalam Kalimat Ragam Formal.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DIKSI
Harimurti (1984) dalam kamus
linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi
diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk
menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal
karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga
memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting,
baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.
B.
FUNGSI
DAN MANFAAT DIKSI
1.
Fungsi Diksi:
a.
Membuat orang
yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa
yang ingin disampaikan oleh pengarang.
b.
Membuat
komunikasi menjadi lebih efektif.
c.
Melambangkan
ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
d.
Membentuk
ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau
pun pembacanya.
2.
Manfaat Diksi:
a.
Dapat membedakan
secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir
bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
b.
Dapat membedakan
kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal
yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam
masyarakat.
C.
MACAM-MACAM
DIKSI
1.
Sinonim.
Merupakan
kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan
(bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan
makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2.
Antonim.
Merupakan
ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan
dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk;
kata besar berantonim dengan kata kecil.
3.
Polisemi.
Adalah
sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari
satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti
terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah
atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian
dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum
dan Iain-lain.
4.
Hiponim.
Adalah
suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai
ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan
bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap
kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5.
Hipernim.
Merupakan
suatu kata yang mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata sempurna yang
telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.
6.
Homonim.
Merupakan
kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh
Asep (nama orang) dan asep (asap).
7.
Homofon.
Merupakan
kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.
Homograf.
Merupakan
kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
D.
PENERAPAN
DIKSI (PILIHAN KATA) DALAM KALIMAT RAGAM FORMAL
1.
Kata-kata
denotatif dan konotatif
a.
Makna denotasi
adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan
sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak
mengalami perubahan makna.Contoh kata denotatif :Membicarakan, Memperlihatkan,
dan penonton
b.
Makna konotasi
adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan
makna denotasi yang mengalami penambahan.Contoh kata konotatif :Membahas,
mengkaji, Menelaah, meneliti, menyelidiki, dan Pemirsa, pemerhati
2.
Kata umum dan
kata khusus
a.
Makna umum
adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang luas dari kata yang
lain.contoh: ikan dan bunga
b.
Makna khusus
adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang sempit dari kata yang
lain.contoh: gurame, lele, tuna, dan mawar, ros, melati, anggrek
3.
Kata makna
bersinonim
Kata
bersinonim adalah kata yang bentuknya berbeda namun pada dasarnya memiliki
makna yang hampir mirip atau serupa. Dalam penggunaan kata besinonim harus
memilih kata yang tepat dalam kalimat
ragam formal. Karena meskipun bersinonim pada dasarnya memiliki perbedaan dalam
konteks penggunaannya. Contoh kata bersinonim :
Cerdas=
cerdik, hebat, pintar.
Besar=
agung, raya
Mati=
mangkat,wafat,meninggal
Ilmu=
pengetahuan
Penelitian=
penyelidikan
4.
Kata baku dan
kata non baku
Kata
baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis
dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Kata
baku dan non-baku dapat dilihat berdasarkan berdasarkan beberapa ranah (elemen
atau unsur yang dibatasi; bidang disiplin).
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Diksi adalah
pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk
menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu.
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.
B.
SARAN
Penulis
mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua
pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan
mempelajari diksi diharapkan mahasiswa
dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan
agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.
26-09-2016