Senin, 26 September 2016

MAKALAH DIKSI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Diksi?
2.      Apa Fungsi Dan Manfaat Diksi?
3.      Apa Saja Macam-Macam Diksi?
4.      Bagaimana Penerapan Diksi Dalam Kalimat Ragam Formal?

C.    TUJUAN MASALAH
1.      Mendeskripsikan Tentang Pengertian Diksi.
2.      Mengetahui Tentang Fungsi Dan Manfaat Diksi.
3.      Menjelaskan Tentang Macam-Macam Diksi.
4.      Menjelaskan Penerapan Diksi Dalam Kalimat Ragam Formal.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DIKSI
Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

B.     FUNGSI DAN MANFAAT DIKSI
1.      Fungsi Diksi:
a.       Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
b.      Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
c.       Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
d.      Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.



2.      Manfaat Diksi:
a.       Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
b.      Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.

C.    MACAM-MACAM DIKSI
1.      Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2.      Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3.      Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4.      Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5.      Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.
6.      Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh Asep (nama orang) dan asep (asap).
7.      Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.      Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.

D.    PENERAPAN DIKSI (PILIHAN KATA) DALAM KALIMAT RAGAM FORMAL
1.      Kata-kata denotatif dan konotatif
a.       Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.Contoh kata denotatif :Membicarakan, Memperlihatkan, dan penonton
b.      Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.Contoh kata konotatif :Membahas, mengkaji, Menelaah, meneliti, menyelidiki, dan Pemirsa, pemerhati

2.      Kata umum dan kata khusus
a.       Makna umum adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang luas dari kata yang lain.contoh: ikan dan bunga
b.      Makna khusus adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang sempit dari kata yang lain.contoh: gurame, lele, tuna, dan mawar, ros, melati, anggrek

3.      Kata makna bersinonim
Kata bersinonim adalah kata yang bentuknya berbeda namun pada dasarnya memiliki makna yang hampir mirip atau serupa. Dalam penggunaan kata besinonim harus memilih kata yang tepat  dalam kalimat ragam formal. Karena meskipun bersinonim pada dasarnya memiliki perbedaan dalam konteks penggunaannya. Contoh kata bersinonim :
Cerdas= cerdik, hebat, pintar.
Besar= agung, raya
Mati= mangkat,wafat,meninggal
Ilmu= pengetahuan
Penelitian= penyelidikan

4.      Kata baku dan kata non baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Kata baku dan non-baku dapat dilihat berdasarkan berdasarkan beberapa ranah (elemen atau unsur yang dibatasi; bidang disiplin).

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

B.     SARAN
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan  mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.
26-09-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar